I.
ANALISIS
KEBIJAKAN TERPILIH
Penjelasan;
Masalah kesehatan bagi perangkat desa
perlu mendapat perhatian serius. Sebab, Aparat desa adalah abdi negara yang
memegang fungsi pemerintahan sebagai pelayan masyarakat di garda terdepan.
Sangat ironis sekali mereka selalu berusaha memperjuangkan agar seluruh
warganya yang status ekonominya tergolong miskin mendapatkan Jamkesda, tapi
mereka sendiri tidak mendapatkan Jaminan Kesehatan sehingga timbul Kecemburuan
Sosial. Ada beberapa kasus aparat desa beserta keluarganya tidak sanggup
mendapatkan pengobatan di puskesmas akhirnya hanya mengandalkan pengobatan
tradisional oleh dukun kampung, sehingga tidak sedikit penyakit semakin bertambah
parah hal ini disebabkan karena status ekonomi Aparat Desa masih banyak tergolong rentan miskin, penghasilan mereka dibawah
Upah Minimum Kabupaten (UMK), apabila mereka berobat ke pelayanan kesehatan bisa-
bisa mereka jatuh ke golongan miskin akibat pengeluaran untuk biaya pengobatan.
Dalam keadaaan mendesak Aparat desa seringkali meminta bantuan dana dari
Pemerintah (Bupati) untuk biaya berobat. Karena tidak memiiki Jaminan Kesehatan
bantuan diperoleh dari Bagian Kesra Pemda. Hal ini bisa saja menjadi temuan
dalam proses pengolahan keuangan daerah.
Melihat keadaan diatas Pemerintah
Daerah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk membuat regulasi kepesertaan
Aparat Desa beserta keluarganya mendapat Jamkesda sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Tapi hal ini tentunya menimbulkan polemik tersendiri di
masyarakat, mengingat banyak diantara Aparat Desa tergolong mampu sehingga
semua warga dari kalangan mampu, sama sama ingin memiliki kartu tersebut.
Seringkali warga langsung bereaksi dan
menuduh curang. Padahal jika ditelaah lebih jauh, perangkat desa itu merupakan
warga juga serta tidak semuanya memiliki ekonomi yang cukup.
II.
PRIORITAS
KEBIJAKAN
A. DEFINISI
OPERASIONAL
NO
|
KOMPONEN
|
DEFINISI
OPERASINAL (DO)
|
BOBOT
|
1
|
Ukuran/Besarnya Masalah
|
Pilihan biasanya terbatas pada persentase dari
populasi yang secara langsung terkena dampak bila masalah tersebut tidak
diselesaikan.
|
0 = tidak ada
1 = beberapa 2 = banyak
3 = paling
|
2
|
Tingkat Keseriusan Masalah
|
Faktor
yang dapat digunakan adalah:
· Urgensi: sifat alami dari kedaruratan masalah; kepentingan
relatif terhadap masyarakat; akses terkini kepada pelayanan yang diperlukan.
|
0 = tidak ada
2 = beberapa
4 = lebih
(lebih parah, lebih gawat, lebih banyak, dll)
6 = paling |
3
|
Tingkat Efektifitas Intervensi :
|
Komponen ini harus dianggap sebagai "Seberapa
baik masalah ini dapat diselesaikan?" Dapat menggunakan data program
kegiatan
|
0 = tidak ada
1 = beberapa 2 = banyak
3 = paling
|
4
|
Consideran Economic
|
Berapa besar pengeluaran pemerintah daerah terhadap
program tersebut?
|
0 = tidak ada
1 = sedikit
2 = banyak
|
5
|
Kewajaran
|
Apakah masalah tersebut berada pada lingkup dan
merupakan program kerja SKPD?
|
Jika ,
Ya = 1
Tidak =0
|
6
|
Dapat diterima masyarakat
|
Program tersebut seberapa besar dapat diterima
masyarakat?
|
Jika
Ya = 1
Tidak =0
|
7
|
Legalitas
|
Apakah ada landasan hukum kebijakan tersebut.
|
Ya = 1
Tidak =0
|
B. PEMBOBOTAN
KOMPONEN
|
PRIORITAS
MASALAH
|
||
Jamkesda
Aparat Desa
|
Jamkesda
(Murni)
|
Gaji
sesuai dengan UMK
|
|
Ukuran/Besarnya Dampak Program.
|
2
|
1
|
2
|
Tingkat Keseriusan Masalah :
1.
Urgensi
2.
Tingkat
Keparahan
|
3
|
2
|
2
|
Tingkat Efektifitas Intervensi ;
Jumlah
populasi x jumlah intervensi program
|
2
|
1
|
1
|
Kewajaran
|
1
|
0
|
1
|
Dapat diterima masyarakat
|
0
|
0
|
1
|
Legalitas
|
1
|
1
|
1
|
TOTAL BOBOT
|
10
|
5
|
8
|
C. HASIL
PEMBOBOTAN
Berdasarkan hasil pembobotan diatas dengan melihat
beberapa komponen disimpulkan bahwa Jaminan
Kesehatan Daerah Khusus Aparat Desa menjadi prioritas karena dalam program
tersebut tidak hanya mengcover aparat desa tapi seluruh anggota keluarganya.
III.
ANALISIS
STAKEHOLDER GAME THEORY
Tabel 1: Pendukung versus Penentang Kebijakan
Stakeholder
|
Status
|
Penjelasan
|
||
PRO
|
NETRAL
|
KONTRA
|
||
Bupati
|
0
|
Mengikuti peraturan undang-
undang
|
||
DPRD
|
0
|
Karena aparat desa sebagai
bagian dari pelaksana tugas pemerintahan di desa
|
||
Dinas Kesehatan
|
3
|
Mendapat anggaran lebih
banyak
|
||
LSM
|
3
|
Pemiskinan masyarakat yang
sebetulnya tidak miskin (aparat desa masuk kategori mampu)
|
||
Ketua Adat/ Kepala Suku
|
2
|
Kecemburuan Sosial, di
masyarakat Kepala Suku/Ketua Adat lebih di hormati dan disegani di banding
Kepala Desa
|
||
Puskesmas
|
2
|
Penyalahgunaan Kartu
Jamkesda Aparat Desa dipergunakan oleh kerabatnya diluar yang ditanggung dan seolah- olah tidak
peduli karena merasa berkuasa di desa.
|
||
Puskesmas
|
3
|
Aparat desa dan keluarganya
dapat menikmati layanan kesehatan secara gratis, sehingga tidak mengandalkan
pengobatan secara tradisional/dukun kampung.
|
||
RSUD
|
2
|
Ratio penggunaan RS oleh
masyarakat semakin tinggi, penandakan bahwa masyarakat semakin sadar akan
pentingnya mendapat pengobatan ketika sakit
|
||
RSUD
|
2
|
Menganggap dirinya pejabat
seringkali minta didahulukan dan mendapatkan pelayanan lebih
|
||
Tenaga Honorer/Kontrak
Kesehatan
|
2
|
Kecemburuan sosial merasa
punya hak yang sama
|
||
Kader Kesehatan (Kader
Posyandu)
|
2
|
Kecemburuan sosial merasa
punya hak yang sama
|
||
TOTAL
|
8
|
0
|
13
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar